Secara umum ada 3 cara untuk menghitung persediaan barang, yakni:
- First-in, first-out (FIFO), Artinya barang yang masuk pertama juga akan dikeluarkan pertama.
- Last-in, first-out (LIFO), artinya barang terakhir yang masuk dikeluarkan pertama kali.
- Average cost (AC), barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-rata nya.
Contoh soal:
21/1/2012========> persediaan 8.000kg@Rp 1.000,-
23/1/2012========>beli bahan baku 12.000kg@Rp 1.200,-
27/1/2012========>masuk proses produksi 15.000kg
Kerjakan menggunakan metode lifo, fifo, dan av!
FIFO
8000kg@Rp 1000,-======>Rp 8.000.000,-
7.000kg@1.200,-=======>Rp 8.400.000,-
Jumlah ==============>Rp 16.400.000,-
Jadi harga bahan baku ketemu Rp 16.400.000,-
LIFO
12000kg@Rp 1.200,-====>Rp 14.400.000,-
3000kg@RP 1000,-=====>Rp 3.000.000,-
Total================>Rp 17.400.000,-
Jadi harga bahan bakunya Rp 17.400.000,-
AVERAGE
8000kg@Rp 1000,-====>Rp 8.000.000,-
12.000kg@Rp 1200,-===>Rp 14.400.000,-
20.000kg===========>Rp 22.400.000,-
Harga pokok rata-rata 22.000:20.000= Rp 1.120,-
Harga pokok bahan baku yang dipakai= 15.000kag@1.120= Rp 16.800.000,-
Jadi harga bahan baku yang dipergunakan Rp 16.800.000,-
Post a Comment
Apakah artikel dalam blog ini akurat dan dapat dipertanggung jawabkan?
Mohon maaf, blog merupakan sarana untuk bertukar informasi, bertukar opini dan bahkan sarana untuk menulis buku harian. Saya tak menjamin keakuratan informasi dalam blog ini karena sebagian artikel merupakan pendapat saya pribadi, pengalaman saya dan hal-hal lain yang tak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Hendaknya anda jangan menjadikan blog ini sebagai acuan sumber informasi akurat anda, blog ini berisi artikel yang berupa opini yang belum tentu kebenarannya.