Artikel Terbaru :

Home » » dampak negatif satu rumah dengan mertua anda

dampak negatif satu rumah dengan mertua anda

Setiap manusia di bumi ini diciptakan oleh Allah berpasang-pasangan, jadi bagi anda yang belum memiliki pasangan jangan takut ya karena jodoh sudah ada yang mengatur. Setiap pasangan yang baru saja menikah pastilah memiliki impian untuk memiliki rumah sendiri dan hidup bahagia bersama keluarga barunya, meskipun sebenarnya mereka juga tak harus wajib tinggal di rumah sendiri karena jika belum memiliki uang yang cukup bisa untuk sementara ikut mertua dulu. Tinggal bersama satu rumah dengan mertua bukanlah hal yang mudah, ada banyak hal yang akan membuat anda merasa tidak nyaman. Dari banyak hal yang membuat anda tidak nyaman tinggal bersama orang tua salah satunya yang paling membuat anda tidak suka adalah karena Merasa tidak enak alias kalau dalam bahasa jawanya rikuh.

Jika dipandang dari segi teknis tinggal bersama mertua juga merupakan hal yang baik dan tak ada salahnya pula. Akan ada banyak manfaat yang dapat anda peroleh dari tinggal bersama dengan mertua, misalnya saja anda akan lebih akrab dengan mertua dan akan ada banyak ilmu yang bisa anda ambil. Jika anda tinggal selama beberapa hari atau beberapa bulan dengan mertua itu merupakan hal yang baik namun berbeda ceritanya jika anda tinggal bersama mertua sampai bertahun-tahun, menurut saya mertua anda pasti juga ada perasaan menginginkan agar anda segera memiliki rumah sendiri agar tidak menyusahkan mereka. Berbagai efek negatif jika anda tinggal bersama mertua selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup adalah:

1. Rasa Tidak nyaman
Jika anda memiliki rumah sendiri mungkin anda akan bisa bebas melakukan apapun dengan istri anda. Misalnya saja bangun tidur kemudian sholat subuh kemudian tidur lagi sampai siang (karena tidak ada pekerjaan atau hari libur), berbeda jika anda tinggal bersama orang tua harus bangun pagi karena merasa risih dan malu jika di lihat oleh mertua Tinggal bersama mertua menyebabkan hidup anda berada dalam peraturan yang sebenarnya peraturan itu tidak tertulis namun harus anda taati.

2. Adanya campur tangan dari mertua anda
Anda adalah seorang laki-laki dan keluarga anda adalah milik anda sendiri. Kemana dan bagaimana arah tujuan keluarga anda berada di tangan anda. Semua ini akan terealisasikan jika anda tinggal sendiri, anda bisa mengatur keluarga anda tanpa harus dicampuri oleh mertua anda. Jika anda masih tinggal bersama mertua banyak kemungkinan keluarga anda akan dicampuri oleh mertua, seperti hal sepele saja mertua memiliki maksud untuk menjadikan keluarga anda bahagia sedangkan anda juga memiliki cara tersendiri untuk membahagiakan keluarga anda.

3. Menimbulkan konflik
Misalnya saja anda mengajak istri anda untuk tinggal bersama orang tua anda, itu berarti istri anda tinggal di rumah mertuanya. Seperti biasa sifat wanita modern ini memang sering sekali pemboros dan suka membeli hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan, bertolak belakang dengan sifat orang tua yang selalu menghemat dan tidak terlalu suka memboros. Jika seandainya anda tinggal di orang tua anda sudah barang tentu orang tua anda akan memberi saran kepada istri anda, jika istri anda merasa tersinggung inilah awal mula konflik. Sifat orang tua dan muda itu sangat berbeda.

Untuk menjadi kepala keluarga bukanlah hal yang mudah, memerlukan perjuangan serta keringat yang mengucur. Suatu hal yang miris terjadi di Indonesia banyak orang yang belum mengenal apa itu "bekerja" namun sudah gaya-gayanya memiliki pacar atau bahkan berhubungan (diluar nikah). Otaknya itu dimana saya juga bingung, kalau pacaran untuk tujuan positif mungkin ada baiknya juga (meskipun sebenarnya tidak ada contohnya dalam agama Islam) namun jika hanya berpacaran untuk maksiat apalagi sampai berhubungan (dalam tanda kutip) masya Allah ampuni aku dan mereka. Yang saya khawatirkan itu seperti teman saya (atau lebih tepat di panggil musuh saja) dia baru berusia sekitar 16 th ( kalau saya 17 th) orngnya seperti preman dan memiliki pacar, kemudian muncul kabar bahwa dia menghamili pacarnya. Nah tentu donk si orang tua dari pihak cewek meminta pertanggung jawaban, si cowok yang baru sekolah di tingkat SMA (sederajat) itu akhirnya terpaksa menikahi cewek itu dan sekarang hidupnya memprihatinkan. Jelas aja memprihatinkan, dikeluarin dari sekolah, mau bekerja nggak punya ijazah, malu di masyarakat, di cap sebagai orang yang buruk, hidup miskin (serba kekurangan), akhirnya sekarang si cowok bekerja bangunan. Sungguh saya tidak menginginkan hal ini terjadi kepada anda.
Share this post :

Post a Comment

Apakah artikel dalam blog ini akurat dan dapat dipertanggung jawabkan?

Mohon maaf, blog merupakan sarana untuk bertukar informasi, bertukar opini dan bahkan sarana untuk menulis buku harian. Saya tak menjamin keakuratan informasi dalam blog ini karena sebagian artikel merupakan pendapat saya pribadi, pengalaman saya dan hal-hal lain yang tak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Hendaknya anda jangan menjadikan blog ini sebagai acuan sumber informasi akurat anda, blog ini berisi artikel yang berupa opini yang belum tentu kebenarannya.

 
Copyright © 2012-2013. DEDI-SMK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Edited By Panjz Online Proudly powered by Blogger