(dedi-smk.blogspot.com) Sepak bola Indonesia yang salah kaprah dan tak terarah semakin memperjelas bahwa ada yang salah dari kepemimpinan negeri ini. Indonesia dengan 250 juta lebih penduduk harusnya memudahkan negara untuk memilih calon-calon pemain sepak bola terbaik. Mengingat angka 250 juta itu bukanlah angka yang sedikit, seharusnya negara mempunyai banyak sekali pilihan untuk menentukan pemain mana yang terbaik. Dari 250 juta penduduk Indonesia ini pasti ada paling tidaknya 11 orang yang berbakat luar biasa dalam sepak bola, dedi-smk berpendapat seandainya 11 orang ini bisa dikumpulkan dan dilatih dengan benar maka bukan hal yang tidak mungkin jika suatu saat Indonesia menjadi juara piala dunia. Namun sayang sungguh disayangkan nyatanya Indonesia melawan negara tetangga saja masih kalah, negara tetangga hanya negara kecil yang penduduknya tidak lebih dari 1/5 penduduk Indonesia namun mampu memilih pemain sepak bola unggul yang terbukti mampu mengalahkan Indonesia. Semua bukan salah pemain, bukan salah pelatih dan bukan pemerintah. Namun semua adalah salah dari kepemerintahan yang tidak terlalu mendukung adanya sepak bola Indonesia yang unggul di kancah dunia. Membangkitkan sepak bola Indonesia sama sulitnya dengan memerdekakan Indonesia dari genggaman penjajah beberapa tahun silam. Indonesia bisa merdeka karena rakyat yang bersatu, doa dan semangat juang dari rakyat yang akhirnya mampu menggempur mundur para penjajah. Seharusnya sepak bola juga bisa seperti itu, para pemerintah, rakyat, pemimpin, pemain sepak bola dan semuanya harus bersatu dan membenahi sepak bola Indonesia yang sudah tidak jelas lagi kemana arah nya. Berikut ada sedikit tips dari dedi-smk untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Inilah 1 cara namun menurut dedi-smk sangat ampuh
Adakan minimal 2 klub sepak bola disetiap kelurahan diseluruh Indonesia
Tujuannya adalah untuk memberikan semua masyarakat peluang yang sama untuk menjadi timnas. Jika hal ini diterapkan maka penguasa sepak bola Indonesia tidak akan berkutik lagi, pemilihan timnas akan didasarkan pada kemampuan rakyat (yang jago dia yang jadi timnas) dan bukan lagi berdasarkan kepentingan politik para politikus. Jika setiap kelurahan memiliki 2 klub sepak bola, kemudian setiap 5 tahunan diadakan piala sepak bola tingkat nasional (tingkat Indonesia) yang mengharuskan setiap provinsi untuk memilih klub terbaiknya maka ini sangat fantastis. Setiap kelurahan akan bertanding, dan pemenangnya mewakili kelurahannya ditingkat kecamatan, kemudian pemenang tingkat kecamatan akan mewakili tingkat kota/kabupaten, pemenang tingkat kota/kabupaten akan mewakili tingkat provinsi, pemenang tingkat provinsi akan mewakili provinsinya di ajang nasional, dan terakhir pemenang tingkat nasional lah yang berhak untuk menjadi timnas. Tentu hal ini akan sangat efektif, pemilihan bibit unggul akan benar-benar tepat kepada klub yang memang terbaik di Indonesia. Selain itu apa bila hal ini diterapkan sudah bisa dipastikan bahwa akan banyak sekolah bola yang dibuka, keinginan belajar mengenai bola masyarakat akan naik, selain itu ini juga bisa menjadi hiburan 5 tahunan bagi masyarakat. Bagaimana apakah kamu punya pendapat lain? tulis pendapatmu di kotak komentar ya..
Post a Comment
Apakah artikel dalam blog ini akurat dan dapat dipertanggung jawabkan?
Mohon maaf, blog merupakan sarana untuk bertukar informasi, bertukar opini dan bahkan sarana untuk menulis buku harian. Saya tak menjamin keakuratan informasi dalam blog ini karena sebagian artikel merupakan pendapat saya pribadi, pengalaman saya dan hal-hal lain yang tak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Hendaknya anda jangan menjadikan blog ini sebagai acuan sumber informasi akurat anda, blog ini berisi artikel yang berupa opini yang belum tentu kebenarannya.