5 tips mengatasi krisis energi listrik Indonesia

jagonnews.com

(dedi-smk.blogspot.com) Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya. Kebutuhan listrik yang semakin hari semakin meningkat khususnya di Indonesia mendorong pemerintah untuk segera tangkas dalam menangani krisis energi di negeri ini. Hampir semua sektor dalam negeri ini membutuhkan listrik, mulai dari perkantoran, toko-toko kecil sampai perumahan sederhana pun semuanya membutuhkan listrik sebagai sumber energi. Sayangnya kebutuhan listrik yang sangat besar di Indonesia tidak diimbangi dengan banyaknya sumber energi listrik, di Indonesia masih banyak daerah yang belum kebagian listrik. padahal jika melihat letak negeri ini seharusnya Indonesia mampu mengelola kebutuhan energi dalam negeri tanpa takut kekurangan atau bahkan mampu impor energi ke negara lain. Untuk mengatasi krisis energi tersebut dedi-smk mempunyai tips, yang dimana tips ini hanyalah murni pendapat dedi-smk yang belum tentu kebenarannya:

Cara menangani krisis listrik versi dedi-smk

1. Menambah pembangkit listrik, mengingat banyak sekali daerah yang seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
2. Mengurangi tau bahkan menghilangkan subsidi listrik terhadap orang kaya, orang kaya disini dimaksudkan bagi mereka yang memasang listrik lebih dari sama dengan 1300 VA.
3. Semua penerangan jalan menggunakan energi surya, jangan lagi menggunakan tenaga listrik dari PLN karena itu pemborosan.
4. Memasang alat automatisasi pada semua lampu penerangan jalan tujuannya agar saat sudah tidak gelap lampu dapat mati dengan sendirinya, hal ini mampu menghemat energi listrik dan juga melindungi lingkungan.
5. Mengembangkan energi listrik pembangkit tenaga surya sebagai bahan utama pembangkit listrik, di Indonesia. Seharusnya teknologi jenis ini mampu berkembang pesat namun pada kenyataannya teknologi ini justru tidak lagi dikembangkan.

Itulah 5 cara menangani krisis energi listrik versi dedi-smk, artikel ini hanyalah murni pendapat dari dedi-smk, benar atau salahnya isi artikel itu tergantung dari anda yang membaca dan tergantung pada Allah.